Para santri Istana Sufara Quran adalah anak yatim an dhuafa yang ingin menjadi penghafal Quran
Anak-anak yatim dan duafa Istana Sufara Quran (ISQ), Kabupaten Asahan sedang berjuang menjadi hafiz Alquran. Namun, semakin hari kebutuhan operasional santri semakin melambung seiring dengan jumlah mereka yang terus bertambah.
Istana Sufara Quran (ISQ) adalah sebuah rumah tahfiz di Jl. Lumba-Lumba Lk.1, Bunut Barat, Kecamatan Kisaran Barat, yang sebagian besar santrinya merupakan anak yatim dan duafa. Tak ada biaya operasional yang dibebankan kepada santri. Kebutuhan operasional Rumah Tahfiz dan seluruh kebutuhan santri terpenuhi jika semakin banyak Sahabat dan donatur yang berkenan membantu.
Dalam perjalanannya Rumah Tahfiz Istana Sufara Quran (ISQ) Asahan tidak sedikit mengalami berbagai kendala, diantaranya adalah karena minimnya biaya operasional yang tersedia. Meski begitu, Alhamdulillah semangat 43 santri ini senantiasa terjaga. Mereka terus melanjutkan kegiatan menghafal dan mengkaji Quran. Bahkan setiap bulan terus bertambah jumlah yang mendaftar.
Rumah Tahfiz Istana Sufara Quran (ISQ) berdiri sejak Oktober 2018 lalu, yang merupakan inisiatif dari Ayu Trisna Okvira bersama sejumlah relawan pengajar Quran di Asahan.
Sufara sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti perjalanan, bermakna semangat untuk senantiasa memahami dan mengkaji Alquran.
Antusias masyarakat yang begitu besar, hingga perjalanan membawa Rumah Tahfiz Istana Sufara Quran (ISQ) dilanjutkan dengan menyewa bangunan sederhana yang menjadi sentra aktivitas Rumah Tahfiz, tujuan utamanya adalah agar seluruh kegiatan santri dan para pengajar bisa terfasilitasi dengan cukup memadai.
Di bangunan sederhana ini para santri belajar mengkaji dan menghafal Quran. Saat ini terdapat dua ruang belajar dan tiga kamar tidur, yang menjadi tempat para santri dan pengajar untuk beristirahat.
Sebelum terbit fajar, santri mukim sudah memulai aktivitasnya dengan salat malam dan tilawah. Kemudian dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah dan menyetorkan hafalan kepada guru masing-masing. Selepas subuh, santri menghabiskan hari-hari mereka dengan kegiatan menambah hafalan (ziyadah) dan mengulang hafalan (muraja’ah) Quran.
Sedangkan santri non mukim (reguler), memulai aktivitas pembelajaran Qurannya pada sore sore, tepatnya pukul 16:00 hingga menjelang maghrib.
Komitmen dan semangat para santri Rumah Tahfiz Istana Sufara Quran (ISQ) ini harus terus kita jaga bersama, dengan cara membantu mereka dengan sebagian keberkahan rezeki kita.
Orang baik, mari berikan bantuan terbaik kita bagi para santri penghafal Quran ini. Donasi yang terhimpun dalam campaign ini akan dioptimalkan untuk membantu para santri ISQ Asahan, serta para santri di Rumah Tahfiz dan Pesantren lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.
Mari bantu semakin banyak santri penghafal Quran di Rumah Tahfiz dan Pesantren di Nusantara!! Salah satunya adalah di Rumah Tahfiz Istana Sufara Quran, Asahan.
Ayo bantu sekarang, dan dukung semangat para santri penghafal Quran dengan cara: