Lebih Peduli Berbagi - Perut Membesar Hingga 20Kg, Penuh dengaTumor Ganas

Tak pernah terbayangkan sedikitpun oleh Bu Muryani 37 Tahun bahwa perut yang selama ini membesar ternyata bukan berisi janin yang kelak akan menjadi anaknya, melainkan tumor ganas yang bersarang di dalam ovarium.

Perut Membesar Hingga 20Kg, Penuh dengaTumor Ganas

Lokasi Donasi Jawa Tengah

Telah selesai sejak 31 December 2021



Bantu sebarkan program ini melalui sosial media

Tak pernah terbayangkan sedikitpun oleh Bu Muryani 37 Tahun bahwa perut yang selama ini membesar ternyata bukan berisi janin yang kelak akan menjadi anaknya, melainkan tumor ganas yang bersarang di dalam ovarium.

Deskripsi Program

“Setelah melahirkan adikku yang ke 4 perut ibu makin besar, tidak seperti biasanya. Lalu, setelah 3 bulan perutnya membengkak hingga sulit bernapas. Ayah langsung bawa ibu ke dokter. Ternyata selama ini perutnya penuh dengan tumor ganas...” ucap anak sulung Bu Muryani.

Tak pernah terbayangkan sedikitpun oleh Bu Muryani (37 Tahun) bahwa perut yang selama ini membesar ternyata bukan berisi janin yang kelak akan menjadi anaknya, melainkan tumor ganas yang bersarang di dalam ovarium. 

Masih teringat jelas dalam benaknya, momen-momen indah ketika ia melahirkan anak kelimanya. Namun, dalam sekejap kebahagiaannya terenggut. Setelah melahirkan, benjolan di dalam perutnya justru tak kunjung mengempis bahkan terus membesar hingga mencapai 20 kg.

Kini, tubuhnya kian kurus, tinggal tulang dan kulit. Setiap hari tak ada waktu yang terlewat tanpa rasa sakit. Tubuh Bu Muryani tak sanggup lagi menopang perutnya, bahkan untuk berpindah posisi tidur saja ia harus dibantu oleh suami dan ibunya. Rasa sakit seperti disayat pisau mencengkeramnya setiap kali bernapas!

“Saat ini istri saya hanya bisa terbaring, bahkan untuk makan atau berpindah posisi tidur saja sulit. Dia hanya bisa makan bubur, itu juga harus saya paksa. Di sisi lain, anak-anak kami masih kecil-kecil, mereka terus menangis sambil mengelus perut ibunya.

Mereka selalu mendesak saya untuk bawa ibunya ke rumah sakit, tetapi saya belum punya biaya. Kerja juga nggak bisa fokus karena kepikiran istri dan anak-anak di rumah. Saya takut istri saya kesakitan saat saya tidak di sampingnya…” ucap Pak Sutrisno, suami Bu Muryani.

Kesedihan seakan bertubi-tubi menimpa Bu Muryani dan keluarganya. Himpitan ekonomi menambah panjang deret penderitaan. Pak Sutrisno hanya seorang buruh serabutan dengan upah 30 ribu/hari. Namun, selama pandemi penghasilannya terus berkurang, ia juga terpaksa mengurangi jam kerjanya karena harus mengurus anak dan istri. 

Hal itu membuat Pak Sutrisno kesulitan membayar biaya transportasi untuk mengantarkan istrinya ke rumah sakit. Ditambah biaya obat dan keperluan lain yang tidak dicover oleh BPJS.  

Hatinya ikut tersayat karena setiap detik istrinya menangis menahan rasa sakit. Ia terus dihantui rasa takut akan ancaman tumor ganas yang sewaktu-waktu bisa pecah dan merenggut nyawa istrinya.

“Setiap gerak dikit istri saya menangis, katanya perih dan sakit. Saya sampai nekat mau pinjam uang ke saudara, tetapi dia nggak mau. Di tengah rasa sakitnya, ia masih memikirkan nasib kelima anak kami yang masih kecil-kecil. Katanya, lebih baik buat beli susu daripada berobat. Dia lebih takut anaknya kelaparan…” lanjut Pak Sutrisno. 

Himpitan ekonomi benar-benar mencekik kehidupan Pak Sutrisno dan Bu Muryani. Bahkan, kini anak sulungnya sudah putus sekolah demi membantu ayah menjaga ibu.

---

#OrangBaik, di tengah keterbatasan ekonomi anak sulung Bu Muryani harus mengalah dan putus sekolah demi kumpulkan biaya pengobatan sang ibu. Melihat kisah kasih keluarga kecil ini, tidakkah hatimu terketuk untuk antarkan pertolongan kepada Bu Muryani?

Mari, bersama temani perjuangan keluarga dhuafa memberikan pengobatan terbaik untuk ibunya yang divonis tumor ganas dengan cara: 

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, kamu bisa bagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan Bu Muryani. 

Terima kasih, #OrangBaik.

Donatur Penerimaan Lain

Donatur Online Fundraising

Sosial media terkait program