

Saat musim hujan tiba, para santri terpaksa harus memasak dan makan dengan kondisi tempat terbuka
Bangun Dapur Layak untuk 250 Santri: Agar Makanan Tidak Diambil Binatang Liar
"Kalau adik-adik santri lagi masak suka diganggu oleh binatang-binatang liar seperti monyet yang suka membawa kabur makanan yang sudah dimasak atau kadang suka buka panci, yang lebih menakutkan lagi terkadang ular besar dari atas gunung sering turun mencari makanan sisa di dapur, mungkin karena posisi dapur nempel langsung dengan perbukitan hutan belantara" Jelas Ustadz Urif Islam selaku penanggung jawab Dapur Umum santri.
Pondok Pesantren Hidayatullah Karimun berlokasi di Sememal Pasing Panjang, Meral Barat, Kepulauan Riau, awalnya merupakan panti asuhan.
Dilain hal, kami menjumpai hampir keseluruhan bangunan di pondok ini kurang layak untuk digunakan aktivitas oleh ratusan santri ditempat ini. Mulai dari Masjid yang kurang memadai untuk menampung santri yang semakin banyak, ruang belajar, asrama tempat tidur dan aneka kebutuhan lainnya.
Dari sekian banyak kebutuhan tersebut, yang sangat mendesak saat ini adalah dapur dan ruang makan santri yang jauh dari kata layak. Belum lagi saat musim hujan tiba para santri harus memasak dan makan ditempat seadanya.
Namun, keterbatasan finansial yang dimiliki pesantren, yang rata-rata anak-anak disini berasal dari keluarga pra-sejahtera sehingga tidak mungkin kami memungut sumbangan dari orang tua mereka. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja orang tua mereka rata-rata masih kesulitan, ungkap Ust. Urif Islam.
Atas dasar itu BMH merasa terpanggil untuk turut serta membantu mengupayakan agar bisa ada program untuk membangun dapur yang lebih layak segera terwujud. Mari bersama-sama kita bantu ratusan anak kepulauan yang sedang menuntut ilmu di pesantren tersebut memiliki dapur dan juga tempat makan yang sehat dan layak.