

Program Pemberdayaan Bagi Para Pelaku UMKM yang dampak corona-19 melalui wakaf uang
”Sejak akhir 2019, pertama covid-19 muncul usaha saya ini menderita sekali. Dari sejak covid-19 sampai sekarang ini saya baru menjual satu wayang itu harganya 400 ribu. Gak sesuai dengan harga biasanya. Saya gak bisa bertahan karena kebutuhan hidup,” ujar Pak Waris, pengrajin wayang golek di Tegal Waru.
------------------------------------------------------------------
Tegal Waru merupakan daerah yang cukup tersohor sebagai kampung wisata bisnis di kabupaten Bogor. Untuk itu, Laznas Baitulmaal Muamalat (BMM) berkomitmen membuat kawasan tersebut menjadi sebuah kawasan halal tourism dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuat para pelaku UMKM agar menjadi lebih maju dan mandiri dengan berbasis wakaf produktif.
Risna Jaya atau yang akrab di panggil Pak Waris, 56 Tahun, seorang pelaku UKM pengrajin wayang golek yang berada di Tegal Waru, Bogor. Sudah dari usia 12 tahun beliau menekuni usaha tersebut untuk memenuhi biaya sekolah sendiri karena orang tua kurang mampu. Sampai saat ini lebih dari 200 karakter wayang golek dia kuasai.
”Sejak akhir 2019, pertama covid-19 muncul usaha saya ini menderita sekali. Dari sejak covid-19 sampai sekarang ini saya baru menjual satu wayang itu harganya 400 ribu. Gak sesuai dengan harga biasanya. Saya gak bisa bertahan karena kebutuhan hidup,” ujar Pak Waris, pengrajin wayang golek di Tegal Waru.
Kisah Pak Waris hanya satu dari sekian banyak pelaku UMKM yang terdampak akibat pandemi covid-19. Tentunya dengan adanya pemberdayaan UMKM diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM agar tetap bertahan di masa krisis seperti saat ini.
Sungguh pahala kita tidak akan pernah terputus bahkan sampai kita wafat nanti jika kita bisa membuat seseorang tersebut lebih mandiri dan melakukan amal shaleh karena kita.
Mari bersama bantu bangkitkan usaha Pak Waris dan para pelaku UMKM Tegalwaru - Bogor dengan kebaikan wakafmu dengan cara :