Lebih Peduli Berbagi - Penyakit Liver Habisi Seluruh Tubuhnya, Kini Hidup Supardi Bergantung Pada Operasi

Setiap hari Bu Tumi (81 Tahun) pamit pada putra dan suaminya yang sudah renta untuk berangkat ke ladang demi mengumpulkan ranting kering. Namun, kini Bu Tumi tak hanya mengais rezeki demi sesuap nasi melainkan juga untuk mengumpulkan biaya operasi radang paru-paru yang saat ini sedang mengancam nyawa putranya.

Sejak divonis menderita Bronkitis (peradangan paru-paru) pada 6 bulan lalu hidup Supardi berubah drastis, tubuhnya kini sangat memprihatinkan, hanya tersisa tulang dan kulit. Supardi hanya bisa terbaring lemah tak berdaya.

Pemuda yang dulunya aktif dalam kegiatan sholawatan di mushola kampung Dusun Iringsari, Kemiriombo, Gemawang Kab. Temanggung ini kini tidak lagi bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Awalnya Supardi hanya merasakan mual saat sebelum dan setelah makan. Kondisinya memburuk ketika batuk disertai lendir tidak kunjung sembuh selama berhari-hari, sesak napas, sakit tenggorokan, mudah lelah, dan demam tinggi silih berganti menghampirinya.

Khawatir akan kondisi anaknya, kedua orang tua Supardi akhirnya membawanya berobat ke rumah sakit. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa Supardi menderita Bronkitis Kronis dimana terjadi peradangan paru-paru dalam waktu yang singkat dan membuat tubuhnya semakin lemah dan kehilangan berat badan. 

Karena terlambat dibawa berobat, dokter menyarankan agar Supardi segera melakukan operasi dan pengobatan rutin di rumah sakit. Kondisi paru-paru yang semakin menyempit dapat berdampak buruk pada organ tubuh lainnya yang menyebabkan komplikasi, bahkan kehilangan nyawanya.

Tak ingin kehilangan putranya, Bu Tumi semakin gencar mengais rezeki. Ikat demi ikat ranting kering ia kumpulkan, ladang demi ladang ia susuri demi secercah harapan untuk kesembuhan putra tercintanya.

Masih terngiang di telinganya biaya pengobatan radang paru-paru Supardi yang mencapai 125 juta, membuat Bu Tumi tidak lagi merasakan lelah dan sakit di badannya. Sementara, peluh yang menetes di sekujur tubuhnya hanya mendapat upah 20 ribu/hari.

Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari hari saja keluarga supardi sudah sangat kesusahan. Mengingat kedua orang tuanya yang sudah sangat tua dan tak bisa bekerja terlalu keras. 

Keluarga sudah menjual berbagai aset seperti perhiasan, beberapa lahannya untuk kesembuhan Supardi. Namun, nominalnya yang mencapai ratusan juta membuat Bu Tumi tidak bisa berbuat banyak selain berharap pertolongan dari Allah SWT.

Sahabat Dermawan, maukah kamu menjadi perantara Allah SWT untuk mengantarkan pertolongan untuk Bu Tumi bisa membawa anaknya berobat? Yuk bantu Supardi  terus berjuang, jangan biarkan harapannya pupus sampai di sini dengan cara:

1. Klik "DONASI SEKARANG"

2. Masukan nominal donasi

3. Pilih bank (GO-PAY/BNI/BNI Syariah/Mandiri/BCA/BRI/Kartu Kredit)

4. Dapatkan laporan via email