Program ini kami hadirkan untuk mengakomodasi para mualaf untuk membangun mesjid dan sarana belajar agama islam
WAKAF BANGUN KEMBALI MASJID AL AZHAR BUKIT TURSINA BAGI MUALAF DAN WARGA DI PELOSOK SIDOAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH
Didirikan tahun 2019 berupa bangunan masjid darurat, masjid darurat ini satu-satunya tempat untuk pembinaan agama dan sholat berjamaah warga. Jamaah masjid ini sebanyak 150 warga yang terdiri dari warga desa Sidoan Selatan dan desa tetangga Sintuvu raya dimana penduduknya mayoritas non muslim. Diperlukan berjalan kaki sejauh 2,5KM bagi warga apabila ingin menunaikan sholat berjamaah di Mesjid terdekat. Mari hadirkan masjid yang layak untuk saudara kita para mualaf di desa Sidoan, Sulawesi Tengah dengan berwakaf untuk pembangunan *Masjid Al-Azhar Bukit Thursina*.
Masjid ini belum pernah mendapat bantuan dari pihak manapun, selain dana awal yang disumbangkan langsung oleh Habib Muhammad Shaleh Bin abubakar Al-Idrus sebesar Rp 5.000.000,- dan sumbangan spontan dari pengunjung acara Tabligh Akbar pada saat itu sebesar 4.750.000,- ( Total dana yang digunakan untuk pembangunan masjid Ar-Rayyan pada saat awal didirikan sebesar Rp. 9.750.000,- (Sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Hingga awal tahun 2023 ini masjid masih tetap digunakan oleh para santri dan masyarakat sekitar
saat ini kami dari rumah wakaf sedang menggalang dana baik secara offline maupun online , masih banyak kekurangan yang diperlukan untuk segera membangun masjid ini sebagai sarana ibadah dan sarana bagi para mualaf untuk belajar tentang agama Islam
dana yang diperlukan kurang lebih sekitar 450juta , sudah termasuk dengan sarana ibadah lainnya Keterangan : dana yang diamanahkan akan dikelola sebagai 85% wakaf dan 15% infaq operasional
Hingga awal tahun 2023 ini masjid masih tetap digunakan oleh para santri dan masyarakat sekitarnya sekalipun kondisi bangunannya sempat dimasuki lumpur dan timbunan tanah longsor pada saat musim penghujan. Alhamdulilah dengan antusias semangat membangun dari orang tua santri dan masyarakat sekitar yang juga dipimpin oleh kepala desa untuk membersihkan lumpur yang masuk ke dalam masjid, dan ada beberapa tiang depannya yang patah /rusak juga sudah diganti, karena konstruksi bangunannya masih terbuat dari bahan kayu.
*Jika Dana Sudah memenuhi maka akan dialihkan ke pembangunan mesjid pelosok lainnya yang akan di bangun*